Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat utama Rasulullah SAW, dikenal dengan ketegasan dan kebijaksanaannya dalam memimpin. Banyak nasihat beliau yang hingga kini menjadi pedoman umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu nasihat yang penting adalah tentang menjaga kewibawaan diri dan pentingnya memperhatikan orang lain.
Beliau pernah berkata, “Siapa yang banyak tertawa, hilang kewibawaannya, dan siapa yang mengabaikan manusia, dia pada saatnya akan diabaikan oleh orang-orang.”
Pertama, Sayyidina Umar menekankan tentang bahaya tertawa berlebihan. Tertawa memang bagian dari fitrah manusia, namun jika dilakukan secara berlebihan, ia bisa mengurangi kewibawaan seseorang. Dalam kehidupan, terutama bagi mereka yang memegang tanggung jawab atau posisi kepemimpinan, menjaga sikap serius dan proporsional dalam segala situasi sangatlah penting. Terlalu banyak tertawa dapat dianggap sebagai tanda kurangnya ketegasan dan kedalaman berpikir, sehingga orang lain mungkin akan mengurangi rasa hormat dan wibawa yang sebelumnya ada.
Sebaliknya, Islam menganjurkan umatnya untuk bersikap seimbang dalam segala hal, termasuk dalam hal bersenang-senang dan bercanda. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, “Janganlah terlalu banyak tertawa, karena tertawa yang berlebihan akan mematikan hati.”
Kedua, Sayyidina Umar mengingatkan tentang mengabaikan sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada interaksi dan perhatian satu sama lain. Mengabaikan orang lain, baik dalam hal kebutuhan fisik maupun emosional, akan membawa akibat yang buruk. Mereka yang sering menutup mata terhadap orang di sekitarnya, tidak peduli pada masalah atau penderitaan orang lain, pada akhirnya akan mengalami hal yang sama. Ketika saatnya tiba, orang-orang di sekitarnya akan bersikap acuh tak acuh terhadapnya.
Pesan ini mengajarkan bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama dan memperhatikan lingkungan sosial adalah kunci dalam membangun kehidupan yang harmonis. Dengan demikian, seseorang akan selalu dihormati, dihargai, dan tidak akan diabaikan ketika ia sendiri memerlukan pertolongan.
Nasihat Sayyidina Umar ini mengajarkan kita untuk menjaga sikap yang seimbang—tidak berlebihan dalam bercanda dan tetap peduli kepada orang lain—agar kita senantiasa dihormati dan tidak diabaikan oleh masyarakat.










