Rasulullah SAW melalui sabdanya mengajarkan banyak hikmah hidup, salah satunya mengenai konsep “kenyang” yang bukan hanya terkait dengan makanan. Beliau menyampaikan bahwa ada 8 hal yang tidak merasa kenyang dari hal-hal lain, sebagai refleksi kehidupan yang penuh dengan kebutuhan dan keinginan. Berikut adalah 8 macam yang disebutkan dalam sabda beliau:
- Mata Tidak Merasa Kenyang Dari Memandang
Mata manusia selalu ingin melihat lebih banyak, tak pernah merasa puas. Begitu juga dalam kehidupan, keinginan untuk melihat dan memahami dunia selalu berkembang. - Bumi Tidak Merasa Kenyang Dari Curah Hujan
Meskipun hujan turun terus menerus, bumi tetap membutuhkan air. Begitu pula, meskipun seseorang sudah diberikan banyak kenikmatan, ia akan terus merasa haus untuk mendapatkan lebih. - Perempuan Tidak Merasa Kenyang Dari Laki-Laki
Dalam konteks ini, wanita menggambarkan rasa kebutuhan terhadap perhatian dan kasih sayang yang terus menerus. Ini mengajarkan pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional yang tidak bisa diukur dengan materi. - Orang Alim Tidak Merasa Kenyang Dari Disiplin Keilmuannya
Seorang yang berilmu tidak pernah merasa cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ia terus menerus berusaha untuk memperdalam ilmu, memahami lebih banyak, dan berbagi pengetahuan. - Pengemis Tidak Merasa Kenyang Dari Meminta-Minta
Pengemis, dalam arti yang lebih luas, menggambarkan ketergantungan yang tak pernah terpuaskan. Meskipun terus meminta, kebutuhan batin tidak pernah terisi dengan permintaan materi. - Orang Serakah Tidak Merasa Kenyang Dari Menimbun Harta
Keinginan untuk menimbun kekayaan hanya akan membawa ketamakan, yang tidak akan pernah merasa puas. Ini menjadi pengingat agar kita tidak terlena dengan harta duniawi. - Lautan Tidak Merasa Kenyang Dari Air
Lautan yang luas terus menerima air tanpa merasa kenyang. Ini menggambarkan bahwa meskipun sudah diberikan banyak, ia tetap membutuhkan lebih, simbol dari kebutuhan tanpa batas. - Api Tidak Merasa Kenyang Dari Kayu Bakar
Api yang terus membakar kayu tidak pernah puas, menggambarkan ketidakpuasan yang muncul karena dorongan nafsu yang terus berkembang tanpa batas.
Melalui sabda Nabi SAW ini, kita diajarkan bahwa kenyang tidak hanya berkaitan dengan makanan fisik, tetapi juga dengan kebutuhan batin yang tak pernah berakhir. Hal ini mendorong kita untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki dan menjaga keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi.









